Menurutbuku yang ditulis Sri Sutarni dan Sukardi, unsur ekstrinsik novel mempunyai pengaruh langsung atau berkorelasi positif dengan unsur intrinsik berupa latar, amanat, dan nilai. Pencarian unsur ekstrinsik berupa latar pengarang dan latar masyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan berikut.
Unsur Intrinsik Novel – Secara umum ada 8 unsur intriksik novel yaitu tema, tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa dan juga amanat. Kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai unsur insriksik novel beserta dengan contohnya. Unsur Intristik Novel Unsur Instriksik Yang Terdapat Dalam Novel Tema Tema adalah unsur novel yang paling penting dari sebuah karya sastra apapun karena jika tidak ada tema maka karya sastra tak akan bisa disebut karya sastra karena tak bisa dinikmati keindahannya. Contoh tema adalah tema pendidikan, tema persahabatan, tema romantisme. Tokoh Unsur intriksik yang tak kalah penting berikutnya adalah tokoh. Tokoh merupakan pemeran atau seorang yang menjadi pelaku di dalam sebuah cerita novel, tokoh menjadi sangat penting karena di dalam sebuah novel tentunya harus ada tokoh yang menjadi objek untuk diceritakan. Tokoh sendiri dibagi menjadi 4 jenis yakni tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh tritagonis dan juga tokoh figuran. Penokohan Penokohan adalah penggambaran mengenai sebuah cerita, penokohan dan tokoh sangat berbeda jika tokoh merupakan pelaku atau pun karakter yang ada di dalam cerita, akan tetapi penokohan merupakan cara untuk menggambarkan watak dari tokoh-tokoh tersebut. Ada dua cara penokohan di dalam novel yaitu penokohan analitik dan penokohan dramatik. Terdapat 2 cara penokohan dalam novel yaitu penokohan analitik dan penokohan dramatik dimana pengertian keduanya adalah sebagai berikut. Plot Atau Alur Dalam sebuah karya sastra atau cerita harus selalu ada plot atau pun alur yang termasuk ke dalam salah satu unsur intriksik yang sangat penting. Alur atau plot merupakan urutan atau rangkaian peristiwa-peristiwa yang membantuk sebuah cerita. Sama seperti karya cerita lain, plot atau alur juga termasuk unsur intrinsik novel yang penting. Pengertian alur pada novel adalah urutan rangkaian peristiwa-peristiwa yang membentuk sebuah cerita yang ditulis dengan tahapan mulai dari Pengenalan atau Eksposisi – Pertentangan atau konflik – Pertumbuhan atau penanjakan – Klimak atau puncak ketegangan – Antiklimaks – Akhir atau ending. Jika didasarkan dari urutan kronologinya, ada beberapa macam alur cerita seperti alur maju yang menggambarkan sebuah cerita dari awal hingga akhir, alur mundur yang menggambarkan cerita dari masa sekarang kemudian beralih ke masa lalu dan alur campuran yang merupakan campuran dari kedua alur maju dan alur mundur. Latar Atau Setting Sebuah karya sastra tentunya harus memiliki setting atau tempat sebagai salah satu unsur instriksik yang penting di dalamnya. Latar belakang adalah sesuatu yang berkaitan dengan suasana berlangsungnya sebuah cerita. Ada tiga jenis latar atau setting yang ada yakni latar tempat yang menjelaskan di mana peristiwa di dalam cerita tersebut berlangsung, baik itu kota, rumah, jalan dan sebagainya. Layaknya karya sastra lainnya, terdapat pula latar atau setting sebagai salah satu unsur intrinsik novel. Pengertian latar adalah hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana saat berlangsungnya cerita, latar waktu menggambarkan kapan peristiwa tersebut berlangsung yang biasanya digambarkankan dengan menggunakan jam, malam hari, pagi hari atau siang hari sementara latar suasana adalah latar yang menjelaskan bagaimana gambaran suasana dari peristiwa yang ada di dalam novel dan berkaitan dengan perasaan tokoh juga seperti suasana ramai, suasana tegang atau suasana haru. Sudut Pandang Unsur intriksik teks novel yang berikutnya adalah sudut pandang atau bisa juga disebut dengan point of view. Sudut pandang merupakan cara penulis atau pengarang untuk menceritakan kisahnya di dalam novel. Secara umum terdapat dua jenis sudut pndang yakni sudut pandang orang pertama yang adalah cara penulis untuk menyampaikan cerita sebagai pelaku utama atau orang utama, dalam sudut pandang ini penulis biasanya menggunakan kata ganti orang aku’. Sudut pandang yang kedua adalah sudut pandang orang ketiga, dalam sudut pandang ini penulis berperan sebagai orang ketiga dalam menyampaikan cerita. Sudut pandang ini sendiri biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti menggunakan nama, dia’, mereka’ dan lain sebagainya. Gaya Bahasa Selanjutnya adalah gaya bahasa yang digunakan juga merupakan salah satu unsur intriksik yang penting di dalam sebuah novel. Gaya bahasa adalah ciri khas dari pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis sehingga terkadang setiap penulis memiliki gaya bahasa yang berbeda dengan ciri khas masing-masing. Penggunaan kalimat, pemilihan kata, penggunaan majas dan penghematan kata merupakan bagian dari gaya bahasa. Amanat Atau Pesan Unsur intriksik yang terakhir yang harus selalu ada di dalam sebuah cerita atau novel adalah amanat atau pesan. Amanat atau pesan merupakan pesan yang ingin disampaikan di dalam novel baik secara langsung atau tersurat. Setiap penulis pastinya ingin menyampaikan sebuah pesan pada pembacanya, di sinilah dapat diambil sebuah amanat dari cerita atau novel yang dibaca. Sebuah amanat sangat dibutuhkan oleh novel atau cerita karena dari sini pembaca bisa memetik nasihat yang berharga dari sebuah cerita. Artikel Lainnya Kata Konjungsi – Penambahan, Sebab Akibat, Pertentangan, Disertai Contoh Contoh Kalimat Present Perfect Tense – Verbal, Dan Nominal Disertai Rumus Contoh Kata Dan Kalimat Homofon dan Pengertiannya Lengkap
Katakunci: unsur intrinsik, nilai kemanusiaan, novel Teman tapi Menikah, strukturalisme. ABSTRACT This study aims to describe the intrinsic and human values of the novel of Teman but Menikah by Ayudia Bing Slamet and Ditto Percussion. This research is a qualitative study with the application of structuralism theory.
Pastilah, banyak di antara kita yang senang membaca novel. Apalagi, beberapa tahun terakhir kita dimanjakan dengan kehadiran novel-novel best seller hasil garapan para penulis handal Indonesia. Sebuat saja yang terkenal seperti "Trilogi Laskar Pelangi hasil karangan novelis Andera Hirata. Bahkan, novel ini telah diterjemahkan di banyak negara. Namun, di antara sekian banyak pembaca novel tersebut belum tentu memahami unsur intrinsik sebuah novel. Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan penjelasan seputar unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam sebuah novel. Semoga dengan kehadiran artikel ini bisa membantu pembaca sekalian dalam memahami unsur penting yang membentuk sebuah novel tersebut. Sebelum kami berikan poin-poin penting unsur intrinsik novel, mungkin ada baiknya kita perjelas terlebih dahulu pengertian atau definisi dari unsur intrinsik novel ini. Pada umumnya, unsur intrinsik sering diartikan sebagai unsur yang ada di dalam sebuah karya sastra, dan ikut membentuk susunan karya sastra tersebut. Jadi, unsur ini bisa disebut sebagai unsur pembangun. Jika merujuk pada pengertian umum di atas, maka unsur intrinsik novel adalah unsur yang terdapat di dalam novel dan bertanggung jawab dalam pembentukan sebuah novel hingga tercipta menjadi novel yang layak dinikmati oleh pembaca. Bukan hanya pada novel, unsur ini secara umum terdapat juga di dalam bentuk karya sastra lainnya, seperti cerpen, drama, puisi, dan lain-lain. Beberapa referensi menyebutkan bahwa unsur intrinsik novel itu ada 5 lima, yaitu tema, amanat, penokohan, alur, dan latar. Referensi yang lain menyebutkan 6 enam dengan menambahkan unsur tambahan yaitu tokoh memisahkan tokoh dan penokohan. Ada juga yang memberikan 7 unsur intrinsik dengan menambahkan satu unsur lagi di dalamnya, yaitu sudut pandang. Tetapi, menurut kami, unsur intrinsik novel secara lengkap ada 8, yaitu tema, amanat, tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Delapan poin inilah yang akan kami uraikan lebih lanjut secara terperinci. Contoh Unsur Intrinsik Novel Kami juga akan menampilkan beberapa contoh dari masing-masing unsur intrinsik novel tersebut. Materi kali ini akan menggunakan penggalan-penggalan cerita dari novel Kemarau karangan novelis terkenal Indonesia, Navis. Baiklah, berikut ini unsur-unsur intrinsik novel dan contohnya Unsur intrinsik novel yang pertama adalah tema. Secara sederhana, tema dapat diartikan sebagai topik atau masalah utama yang akan diceritakan dalam novel. Tema akan mempengaruhi seluruh unsur cerita, baik intrinsik maupun ekstrinsik. Di dalam tema itu pula kita bisa mengetahui maksud dan tujuan dari pengarang menuliskan novelnya, meskipun tidak dituliskan secara eksplisit. Contoh Tema Novel Tema novel dapat terbagi menjadi dua, yaitu tema utama dan tema bawahan atau tema yang berfungsi sebagai tema pendukung. Tema sebuah novel dapat dilihat pada contoh penggalan cerita berikut ini yang kami ambil dari Novel Kemarau. Novel Kemarau mengambil tema tentang kesadaran seseorang setelah mengalami kepahitan dan kesenangan hidup. Rumusan tema tersebut dapat kita ketahui lewat penggalan cerita Kadang-kadang terpikir juga olehku, mengapa Tuhan melemparkan manusia ini? Apakah untuk mengumpulkan segala dosa belaka? Kalau untuk memperoleh dosa, buat apa kita hidup? Tapi pikiran itu, pikiran orang yang berputus asa. Hidup ke dunia ini bukanlah untuk mengumpulkan dosa, tapi untuk melawan dosa yang mau menyusup ke diri kita. Kita harus berjuang melawannya. Berjuang ulet tanpa ampun. Pedomannya hanya satu untuk melawan dosa itu, yakin berpegang pada aturan Tuhan, mengerjakan suruhan-Nya, dan menghentikan apa yang dilarang-Nya. 2. Amanat atau Pesan Novel Amanat atau pesan adalah unsur intrinsik selanjutnya dari novel. Sebuah novel yang kita baca, sebenarnya tidak hanya berisi rangkaian cerita saja. Tetapi, lebih dari itu penulis hendak menyampaikan amanat berisi pesan kepada para pembacanya. Amanat atau pesan tersebut dapat kita ketahui melalui penggalan-penggalan dalam kisah yang diceritakan sebuah novel. Contoh Amanat atau Pesan Novel Berikut ini kami berikan penggalan cerita yang terdapat di dalam novel Kemarau yang berisi amanat tentang larangan menikah dengan saudara kandung Tuhan telah melarang orang bersaudara saling menikah. Mengapa Tuhan melarang? Apa alasannya yang konkret, Iyah? Tuhan membuat hukum itu punya alasan konkret. Kalau Tuhan membiarkan orang kawin bersaudara, menyebabkan hidup ini jadi sempit. Manusia hanya mengenal dan menghormati orang dalam lingkungan yang kecil saja, yakni lingkungan keluarga. Padahal Tuhan menghendaki manusia seluruh dunia berkembang dalam saling mengenal dan bersaudara, saling mengawini tanpa memandang perbedaan kulit. Permusuhan antar bangsa, antar suku, akan lenyap kalau di antara mereka saling mengawini. Akan tumbuh rasa persaudaraan dan persahabatan yang hakiki. Itulah tujuan Tuhan melarang manusia kawin dengan saudaranya. Tapi Tuhan pun mengadakan sanksi hukum bagi pelanggar larangan-Nya itu. Turunan orang yang kawin bersaudara akan menderita cacat jasmani dan rohani. Turunannya akan memikul akibat-akibat yang tidak sempurna sebagai manusia. Sukakah kau Iyah, seandainya cucu-cucumu menderita akibat dari perkawinan anak-anakmu? 3. Tokoh Novel Unsur intrinsik novel yang ketiga adalah tokoh, yaitu para pelaku cerita dalam sebuah novel. Dalam sebuah cerita, tokoh berperan sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral, dan lain sebagainya. Itulah sebabnya mengapa sehingga tokoh dalam sebuah cerita menempati posisi yang strategis. Dalam sebuah novel , tokoh terdiri dari Tokoh utama, yaitu tokoh yang mendominasi isi cerita, selalu ditampilkan secara terus-menerus, atau tokoh penting. Tokoh tambahan, yaitu tokoh yang perannya hanya sekali atau beberapa kali saja dalam cerita. Tokoh protagonis, yaitu tokoh tempat melekatnya watak, karakter, atau nilai-nilai kebaikan. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang berkebalikan dengan protagonis. Tokoh ini menjadi tempat melekatnya watak, karakter, atau nilai-nilai keburukan. Tokoh ini sering menjadi penyebab konflik dalam novel. Contoh Tokoh Novel Kalau Anda sudah membaca Novel Kemarau, maka pastilah bisa mengenal tokoh utama dalam novel tersebut, yaitu Sutan Duano dan Iyah pasangan suami istri yang diceritakan dalam novel. 4. Penokohan Penokohan adalah unsur intrinsik selanjutnya dari sebuah novel. Beberapa referensi menggabungkan unsur penokohan dengan tokoh, namun kami memisahkannya karena kami anggap secara substantif berbeda. Jika tokoh mengacu kepada nama-nama pelaku yang terlibat dalam cerita, maka penokohan berbicara tentang watak atau karakter dari seluruh pelaku tersebut. Contoh Penokohan Kita ambil saja contoh yang telah disebutkan di atas, Sutan Duano dan Iyah. Dalam novel Kemarau, Sutan Duano memiliki watak dan karakter bijaksana, teguh pendirian, dan selalu menegakkan kebenaran. Hal tersebut tergambar dari penggalan cerita berikut ini Walau apa katamu terhadapku, walau kauhina kaucaci maki aku, kaukutuki aku, aku terima. Tapi untuk membiarkan Masri dan Arni hidup sebagai suami istri, padahal Tuhan telah melarangnya, ooo, itu telah melanggar prinsip hidup setiap orang yang percaya pada-Nya. Kau memang telah berbuat sesuatu yang benar sebagai ibu yang mau memelihara kebahagiaan anaknya. Tapi ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak bisa ditawar-tawar lagi, Iyah, yakin kebenaran yang dikatakan Tuhan dalam kitab-Nya. Prinsip hidup segala manusialah menjunjung kebenaran Tuhan. Sementara itu, istri dari Sutan Duano, Iyah memiliki watak atau karakter keras kepala dan selalu menentang keputusan Sutan Duano. Hal tersebut tergambar dari penggalan cerita berikut ini Pahit terasakan olehmu menerima kenyataan ini? Demikian juga aku. Tapi aku tak jadi layu seperti kau sekarang. Aku menjadi tegar berkat tempaan kemalangan yang selalu kuderita akibat kauusir dulu. Kusediakan diriku dihantam kutukan Tuhan setiap hari. Kurelakan dosa-dosa merintis jalan ke neraka dengan sadar, asal mereka tetap berbahagia sebagai suami istri. 5. Alur atau Jalan Cerita Novel Unsur intrinsik novel selanjutnya adalah alur atau jalan cerita. Alur adalah urutan peristiwa dalam sebuah novel. Pemahaman tentang alur akan memudahkan pembaca untuk memahami peristiwa dalam sebuah novel. Alur terbagi atas alur maju dan alur mundur dan memiliki unsur-unsur penting yang terdiri dari peristiwa, konflik, dan klimaks. Unsur inilah yang membuat novel terasa hidup dan kita sebagai pembaca akan menikmati ceritanya. Contoh Alur Novel Sebagai contoh novel Kemarau menggunakan alur maju yang diselingi sesekali bagian-bagian tertentu menengok peristiwa lampau. Pucak atau klimaks dari permasalahannya adalah ketika Sutan Duano dan Iyah bertengkar hebat. Iyah memukuli suaminya itu sampai berlumuran darah. Hal tersebut tergambar dari penggalan cerita berikut ini Iyah pergi ke belakang. Diambilnya sepotong kayu. Lalu ia kembali ke ambang pintu ruangan tengah itu. Lalu katanya lagi dengan tegas. "Aku bukan main-main. Hanya dua pilihanmu. Diam atau berangkat dari sini sekarang juga." "Tuhan di pihak yang benar. Maka tak kupilih kedua-duanya," kata Sutan Duano. Iyah mendekati Sutan Duano dari belakang. Diangkatnya kayu itu tinggi-tinggi. "Mereka tidak boleh tahu," katanya. "Mesti," jawab Sutan Duano. Tapi tiba-tiba ia terpekik, oleh pukulan di kepalanya. Ia cepat berdiri. Tapi pukulan Iyah bertubi-tubi menghantam kepalanya, sebelum ia sempat tegak. Iyah terus memukul. Memukul tanpa ampun. Sutan Duano ambruk dan rebah ke lantai dan kepalanya mengucurkan darah. Iyah terus juga hendak memukuli Sutan Duano. Didekatinya laki-laki itu. Dan diayunkannya lagi kayu itu. Tapi tiba-tiba Masri datang. Kayu itu direbutnya. "Mengapa ibu?" tanya Masri. 6. Latar atau Setting Novel Latar atau setting adalah unsur intrinsik novel. Latar berkaitan dengan tempat, waktu, suasana, dan lingkungan sosial tempat berlangsungnya peristiwa dalam novel. Jadi, latar sebuah novel, baik itu tempat, waktu, dan suasana bisa bermacam-macam tergantung dimana dan kapan sebuah peristiwa terjadi. Contoh Latar Novel Sebagian latar dari novel Kemarau yang bisa kita ketahui berdasarkan penggalan cerita berikut ini Setelah dibayarnya sewa beca itu, diedarkannya pandangannya berkeliling. Dilihatnya rumah-rumah sekitar yang bagus dengan atapnya daripada genteng. Ditolaknya pintu besi pada gerbang. Apik benar halaman rumah itu dengan bunga yang menghiasinya. Serumpun pohon bogenvil tumbuh di sebelah kiri. Di bawahnya tersusun bangku kayu dan ditengahnya sebuah meja kecil. Semua dicat aneka warna. Dekat situ sebuah papan jongkatan dan sebuah buaian. 7. Sudut Pandang Novel Unsur intrinsik novel selanjutnya adalah sudut pandang, yaitu unsur yang berkaitan dengan pengarang novel. Dalam pengertian sederhana, sudut pandang adalah cara atau pandangan yang dipakai oleh pengarang dalam menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai kejadian atau peristiwa dalam sebuah novel. Jadi, sudut pandang berkaitan tentang kedudukan pengarang berdasarkan cara pandangnya terhadap jalan cerita dan tokoh-tokoh dalam cerita itu. Contoh Sudut Pandang Novel Sebagai contoh, novel Kemarau menggunakan sudut pandang orang ketiga. Orang ketiga berarti pengarang atau penulis berada di luar cerita, tetapi ia turut mengatur jalannya cerita. Kadang-kadang, pengarang novel Kemarau mendikte para pembaca melalui pembicaraan tokoh utamanya. Hal tersebut tergambar dalam penggalan cerita berikut ini Sebentar lagi mereka akan pulang. Kaulihatlah nanti, betapa bahagianya mereka. Mereka sudah punya dua orang anak yang manis-manis. Malah hampir tiga. Kalau mereka kauberitahukan, bahwa mereka bersaudara kandung, mereka pasti bercerai sebagai suami istri. Kalau mereka mengerti, kalau mereka beriman dan tawakal seperti kau, kalaulah mereka berprinsip hidup seperti kaukatakan tadi, tidaklah sulit bagi masanya yang akan datang. Tapi kalau tidak, hancurlah hari kemudiannya. Ambruklah kehidupannya sekali lagi, lebih remuk daripada kehidupannya yang dulu tersebab kau. Kalau mereka bercerai, anak-anak mereka hendak jadi apa? Tiga orang anak yang tak tahu-menahu, cobalah kaupikir. 8. Gaya Bahasa Novel Gaya bahasa adalah unsur intrinsik dari sebuah novel. Gaya bahasa adalah cara penulis membahasakan rangkaian cerita yang ditulisnya. Gaya bahasa ada kaitannya dengan budaya setempat penulis. Contoh Gaya Bahasa Novel Sebagai contoh, novel Kemarau pada umumnya menggunakan bahasa segar dan menarik. Penulisnya menggunakan bahasa atau istilah dari daerahnya sendiri, yaitu bahasa "Minang". Berikut ini kami beri contoh penggalan ceritanya, istilah Minang akan kami tulis miring. "Soalnya memang begitulah. Setiap hari, kalau kami melihat guru mengangkut air dari danau, kami seolah disindir, seolah guru umpati, seolah guru marahi. Jadi, bedo kami karenanya. Lain halnya dengan guru tidak mengangkut air itu lagi, tentu kami tidak merasa tersindir, tidak merasa dimarahi. Tentu kami akan terus datang mengaji setiap kamis." "Betul?" kata Rajo Mantari tercengang. Demikianlah penjelasan tentang Unsur Intrinsik Novel dan Contoh Lengkap. Bagikan materi ini kepada orang yang membutuhkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Tentukalian sudah mengetahui mengenai unsur pembangun sebuah karya sastra, yaitu unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik. Adapun unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel dapat kalian simak sebagai berikut. 1. Tema adalah Hal yang dibicarakan dalam cerita (isi cerita) atau topik cerita. 2.
Resensi Novel Tuilet memberikan gambaran singkat isi cerita yang humoris dan menarik dari sinopsisnya. Dalam resensi novel ini, kamu juga dapat mengetahui unsur intrinsik, ekstrinsik, dan pesan moralnya. Berikut ini resensi lengkap novel Tuilet, baca sampai akhir untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan novelnya. Resensi Novel Tuilet Lengkap Berikut ini adalah resensi novel Tuilet lengkap yang harus kamu ketahui 1. Identitas Novel Tuilet Judul NovelTuiletPenulisOben CedricJumlah halaman147 HalamanUkuran bukuPenerbitGradien MediatamaKategoriNovelTahun Terbit2009 2. Sinopsis Novel Tuilet Sinopsis novel Tuilet menceritakan tokoh bernama Edi Wardiman, biasanya ia dipanggil dengan sebutan Edward Culun. Menurut teman-temannya, Edward dianggap sebagai sosok anak yang culun. Ia memanggil ibunya dengan sebutan papih. Sebenarnya, sebutan itu dikarenakan ibu Edward yang menganggapnya sebagai sosok papihnya. Tetapi, mamih dan papih Edward sebenarnya sudah lama bercerai. Papih Edward selingkuh dengan sekretaris di kantornya. Tetapi, sebenarnya papih masih cinta sama mamih karena sampai sekarang papih belum menikah lagi. Menurut mamih, semakin besar mukaku semakin mirip dengan papih sehingga saat melihat Edward terkadang perlakuannya menjadi cuek. Tetapi, Edward sudah sangat terbiasa dengan sikap mamih itu. Dia tahu bahwa mamihnya tetap menyayanginya meski tak sesayang kepada kedua kakak perempuannya. Edward pun menganggap dirinya sebagai sesosok pecundang hingga sahabatnya sendiri tega mengerjainya untuk pura-pura melakukan penelitian dengan subjek bencong, bahkan menyuruh Edward untuk menyamar menjadi bencong. Hingga akhirnya, Edward pun ditangkap polici saat ada razia bencong. Joko melakukan itu karena ia ingin masuk ke dalam geng 9 Naga yang diketuai oleh Rifan. Geng itu memang sangat populer di kelasku. Suatu saat, semua keadaan menjadi berubah saat kedatangan cewek cantik dari Bandung yang bernama Bella. Dia selalu bersikap baik kepadaku. Bella selalu melindungi Edward saat Joko dan teman-teman mengerjainya. Bella pun yang menyelematkan nyawa Edward saat akan ditabrak oleh geng 9 naga tersebut. Saat itu, Edward masuk rumah sakit tetapi mamihnya sedih karena menganggap Edward menambah biaya pengeluaran, padahal mamihnya masih banyak hutang. Saat di rumah sakit, Bella pun menjenguk Edward. Hal tersebut membuat Edward merasa semangat untuk sembuh. Perilaku Bella yang selalu aneh membuat Edward bertanya-tanya, sebenernya Bella itu siapa, kenapa ia begitu kuat. Ketika sudah kembali dari rumah sakit, Edward berangkat ke sekolah. Ia pun sudah mulai dikerjai lagi oleh teman-temannya. Edward ingin meminjam buku catatan ke Bella karena sudah tertinggal banyak pelajaran. Tetapi, Bella ternyata malah bersedia mengantarkan buku catatan ke rumah Edward. Saat pukul delapan malam, Bella datang ke rumah Edward. Ia membawakan sebendel kertas yang berisi catatan. Mereka berdua ngobrol-ngobrol hingga Edward menanyakan kepada Bella, sebenarnya Bella ini siapa. Kenapa ia bisa begitu kuat, bahkan bisa menahan Edward saat ingin bunuh diri. Bella pun jujur kepada Edward, ia mengaku bahwa dirinya adalah sesosok Vampir Vegetarian. Tentu saja, hal tersebut tidak membuat Edward takut kepada Bella. Ternyata, Bella menyukai Edward karena mempunyai hidung dengan lubang yang besar. Bella menceritakan kepada Edward bahwa ia dapat membaca pikiran semua manusia, kecuali pikiran Edward. Lalu, ia juga menceritakan bahwa Bella merupakan anak terlarang dari tuan tanah Belanda dengan pekerjanya. Tetapi, Bella di bawah ayahnya ke Belanda. Saat usia 17 tahun, Bella ingin mencari ibunya di Indonesia. Tetapi, kapal yang ditumpanginya karam hingga ia terdampar di sebuah pulau kemudian diselamatkan oleh dokter indo yang sebenarnya adalah vampir. Oleh karena itu, Bella bisa hidup sampai sekarang karena digigit oleh dokter vampir tersebut. Hingga sampai saat ini Bella hidup dengan dokter vampir yang disebut sebagai papanya. Jika dihitung, umur Bella sudah ratusan tahun saat ini. Tetapi, wajah Bella tetap sama seperti saat ia pertama kali menjadi Vampir. Saat di rumah Edward, Mamih memberikan Bella camilan kerupuk jengkol. Tentu saja, cemilan tersebut kesukaan Bella. Ia menikmati kerupuk itu tidak sengaja air liur menetes ke tanganku lalu masuk ke pori-pori. Hal tersebut tidak disadari oleh siapapun. Saat pagi hari, Edward telat bangun ia buru-buru lari ke sekolah. Tetapi, ada yang aneh dengan diri Edward pagi itu, ia bisa sampai sekolah hanya dalam waktu 3 detik. Kemudian, saat terkena panas matahari ia merasa tubuhnya seperti akan terbakar hingga wajahnya menjadi pucat sekali. Ternyata, hal tersebut terjadi karena Bella tidak sengaja membuatnya menjadi vampir. Hari-hari saat menjadi vampir, Edward banyak berubah. Wajahnya menjadi ganteng dan menjadi pintar. Tetapi, Edward merasa dirinya tidak enak menjadi vampir karena tidak bisa makan, tidak bisa tidur, dan banyak ancaman dari werewolf. Edward ingin menjadi manusia kembali. Hal tersebut disetujui oleh Bella, meskipun cukup berat. Suatu saat, Edward berhasil menjadi manusia kembali. Ia ingin memberitahu Bella hingga mendatangi rumahnya. Tetapi, Bella menghilang dan meninggalkan Edward. 3. Kelebihan Novel Tuilet Kelebihan novel Tuilet yaitu terlihat dari segi karakteristik para tokohnya yang berhasil membuat pembaca dapat memahami sifat tokoh tersebut. Tidak hanya itu, novel ini juga mempunyai cerita humor yang membuat pembaca akan tertawa sendiri saat membacanya sehingga tidak membosankan dan monoton. Selain itu, dilihat dari alur cerita dalam novel juga sangat menarik. Setiap bagian ceritanya sangat lengkap dan detail. Selain itu, alurnya juga tersajikan secara rapi sehingga ceritanya sangat menarik dengan adanya bagian yang mengejutkan para pembacanya. 4. Kekurangan Novel Tuilet Kekurangan dari novel Tuilet yaitu menggunakan kata serapan remaja di era sekarang yaitu menggunakan kata gue, elo, dan lainnya. Oleh karena itu, novel ini seperti dikhususkan untuk kalangan remaja. Untuk kamu yang sudah pernah menonton film Twillight luar negeri maka buku Tuilet ini hampir mirip dengan cerita film tersebut. 5. Unsur Intrinsik Novel Tuilet Berikut unsur intrinsik novel Tuilet yang membuat isi cerita menjadi menarik Tema Tema dalam novel Tuilet yaitu kisah percintaan antara tokoh Edward dan Bella. Mereka dipertemukan dengan rasa cinta kemudian dipisahkan kembali dengan perpisahan. Tokoh Rifan. Alur Alur dalam novel Tuilet menggunakan alur maju dan alur campuran. Menceritakan kehidupan sekarang dan masa lalu Bella saat pertama kali menjadi vampir. Sudut Pandang Sudut pandang novel menggunakan sudut pandang orang ketiga dan orang pertama. Adanya penggunaan nama tokoh dan tokoh aku. Latar Tempat Di sekolah, rumah sakit, rumah Edward, dan di jalan. Latar Waktu Pagi hari, siang hari, dan malam hari. Gaya Bahasa Gaya bahasa dalam novel menggunakan pengginaan bahasa sehari-hari sehingga muda dipahami oleh para pembacanya. Amanat Amanat dalam novel Tuilet yaitu tidak boleh melakukan perundungan dengan siapapun karena dapat mengganggu psikologi orang tersebut, mengganggu kenyamanan dan ketentraman hidupnya. 6. Unsur Ekstrinsik Novel Tuilet Unsur ekstrinsik novel Tuilet juga membuat cerita menjadi lebih menarik, berikut ulasannya. Kondisi Latar Belakang Pengarang pengarang menuliskan cerita novel setelah menonton film Twilligh sehingga nama tokoh dan sedikit bagian ceritanya hampir mirip dengan film luar negeri tersebut. Nilai Moral Nilai moral yang terdapat dalan cerita yaitu setiap manusia harus saling membantu, menghargai, dan tidak boleh melakukan bullying. Nilai Sosial Setiap orang akan merasakan kenyamanan apabila berada di suatu tempat dengan lingkungan yang memberikan kebahagiaan. 7. Pesan Moral Novel Tuilet Pesan moral novel Tuilet yaitu tidak melakukan bullying kepada temanmu, apapun kekurangannya. Bersikaplah untuk saling menghargai kepada orang lain agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan siapapun.
RDXUbH. 261 376 139 244 136 473 363 388 260
unsur intrinsik novel roman picisan